Ini Bedanya Mobil Konsep, Prototipe dan Produksi Massal!
News / 02 Juni 2021
Beberapa hari lalu, Honda baru saja meluncurkan mobil konsep terbarunya yakni Honda N7X atau New 7-Seater eXcitement. Memadukan keunggulan SUV dan MPV, mobil konsep ini terlahir berkat hasil riset tim Honda R&D Asia Pacific terhadap kebutuhan keluarga Indonesia.
Tentunya N7X bukan mobil konsep pertama yang pernah diluncurkan Honda. Sebelumnya, Honda juga pernah meluncurkan mobil Small RS Concept, Honda BR-V Prototype dan Honda LMPV Concept. Mobil konsep biasanya diperkenalkan untuk melihat reaksi pasar, untuk mengetahui apakah penampilan dan fitur yang dirancang layak untuk direalisasikan.
Secara garis besar, ada tiga tahapan penting yang harus dilakukan sebelum sebuah mobil diproduksi dan dipasarkan. Apa saja? Simak penjelasan berikut!
Baca Juga : Beli Honda Sekarang Dapatkan THR nya!
1.) Konsep
Menurut pengertian di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Konsep” dapat diartikan sebagai ide, rancangan, atau gambaran yang ada di dalam pikiran.
Fase ini menjadi tahap awal dari lahirnya suatu produk. Konsep lahir dan dikembangkan berdasarkan survey pasar yang meliputi selera, daya beli, kebutuhan dan keinginan konsumen.
Saat menunjukkan konsep, tim R&D membuat sebuah mobil replika untuk menggambarkan konsepnya dengan lebih jelas. Hal ini berguna untuk mengukur reaksi pasar, untuk mengetahui apakah konsep tersebut cocok untuk direalisasikan.
Namun, karena masih berupa konsep, mobil konsep belum didesain dengan mengacu pada model tertentu. Oleh karena itu, ada beragam kemungkinan yang dapat dikembangkan dari sebuah mobil konsep. Pembelajaran dari mobil konsep tersebut dapat digunakan untuk membuat sebuah produk baru, atau konsepnya bisa diterapkan ke mobil yang sudah ada.
Salah satu contoh mobil konsep yang tengah dipamerkan oleh Honda di Indonesia adalah Honda N7X Concept atau New 7-Seater eXcitement, yang kini sedang dipamerkan di Dreams Café hingga 7 Juni 2021.
Mobil konsep sendiri terbuat dari bahan yang beraneka ragam, mulai dari carbon fiber, metal, lilin, tanah liat, plastik, kaca dan sebagainya. Karena bahan-bahan tersebut, material mobil konsep tidak sekuat mobil asli. Itulah mengapa, pengunjung dilarang untuk menyentuh mobil konsep karena dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan.
Selain itu, karena mobil konsep merupakan sebuah “patung” atau “replika”, biasanya mobil ini belum memiliki kabin di dalamnya sehingga pengunjung tidak bisa membuka pintu kendaraan untuk melihat interiornya.