Ask
Me


Test
Drive


Find


Brochure

Click
Me

Back
to Top

Hati-Hati! Kaca Belakang Penuh Stiker Bisa Ditilang Polisi!

  News /   01 Oktober 2024

Penggunaan stiker di kendaraan, terutama di bagian kaca belakang, sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilik mobil. Mulai dari stiker komunitas, lambang keluarga, hingga kutipan motivasi, stiker pada kaca mobil belakang kerap kali dianggap sebagai cara untuk mengekspresikan diri. Namun, tahukah Anda bahwa memasang terlalu banyak stiker di kaca belakang mobil bisa berakibat fatal? Ya, penggunaan stiker yang berlebihan dapat menyebabkan Anda ditilang oleh polisi! Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai aturan penggunaan stiker di kaca mobil, risiko hukum, hingga tips aman agar tidak ditilang polisi.


Aturan Hukum Mengenai Penggunaan Stiker di Kaca Mobil

1. Peraturan Lalu Lintas Tentang Pandangan Pengemudi

Sesuai dengan peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia, kaca mobil adalah salah satu elemen vital yang harus selalu dalam kondisi bersih dan tidak menghalangi pandangan pengemudi. Hal ini diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang menyatakan bahwa pengemudi harus memiliki pandangan yang jelas ke segala arah, terutama ke bagian belakang kendaraan. Jika kaca belakang mobil penuh dengan stiker dan menghalangi pandangan, maka pengemudi bisa dikenakan sanksi denda.

2. Sanksi Pelanggaran

Pengemudi yang tidak mematuhi aturan ini dapat dijatuhi sanksi berupa denda maksimal Rp500.000 atau pidana kurungan selama 2 bulan. Pemasangan stiker yang menghalangi pandangan dianggap sebagai pelanggaran yang mengancam keselamatan berkendara, sehingga tindakan tilang dapat segera dilakukan oleh polisi jika terbukti ada pelanggaran.


Mengapa Pemasangan Stiker Berlebihan Berbahaya?

1. Mengurangi Jarak Pandang

Salah satu alasan utama mengapa penggunaan stiker pada kaca belakang bisa berbahaya adalah karena mengurangi jarak pandang. Ketika kaca belakang ditutupi banyak stiker, pengemudi sulit melihat kendaraan lain yang ada di belakang mereka. Ini sangat berisiko terutama saat berkendara di jalan raya yang ramai atau ketika sedang parkir mundur.

2. Mengganggu Kinerja Kaca Pemanas dan Wiper

Selain mengganggu jarak pandang, pemasangan stiker yang berlebihan di kaca belakang juga dapat mengganggu kinerja sistem kaca pemanas dan wiper (penghapus kaca). Pada musim hujan, wiper di kaca belakang berfungsi untuk membersihkan air agar pandangan pengemudi tetap jelas. Jika ada stiker yang menutupi sebagian besar kaca, wiper tidak dapat bekerja dengan maksimal, meningkatkan risiko kecelakaan.


Jenis Stiker yang Aman dan Tidak Melanggar Hukum

1. Stiker Transparan

Jika Anda memang ingin memasang stiker pada kaca belakang mobil, pastikan memilih stiker transparan. Stiker jenis ini umumnya tidak menghalangi pandangan karena hanya mencakup sebagian kecil area kaca dan tetap memungkinkan pengemudi melihat dengan jelas.

2. Stiker Berukuran Kecil

Selain itu, pilihlah stiker dengan ukuran kecil. Stiker yang tidak menutupi lebih dari 10% area kaca masih dianggap aman dan tidak melanggar aturan. Penggunaan stiker kecil seperti lambang komunitas, hobi, atau logo kecil biasanya tidak akan menjadi masalah asalkan penempatannya bijak.

3. Stiker Reflektif

Jenis stiker reflektif juga bisa menjadi pilihan aman karena dapat memantulkan cahaya, yang justru membantu meningkatkan visibilitas kendaraan Anda, terutama di malam hari.


Contoh Kasus: Ditilang Karena Stiker di Kaca Belakang

Kasus-kasus pelanggaran lalu lintas terkait stiker pada kaca belakang bukanlah hal yang jarang terjadi. Banyak pengemudi yang terkejut ketika tiba-tiba dihentikan oleh polisi lalu lintas karena stiker di kaca belakang mobil mereka dianggap menghalangi pandangan. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah pada pengemudi taksi online yang memasang banyak stiker di kaca belakang sebagai bentuk promosi.

Seorang pengemudi yang tertilang di Jakarta mengaku bahwa ia tidak menyangka pemasangan stiker tersebut melanggar aturan lalu lintas. Setelah ditilang, ia dikenai denda sebesar Rp250.000 dan diperintahkan untuk segera mencopot semua stiker yang menutupi kaca belakang. Pengalaman ini menjadi pembelajaran bahwa aturan lalu lintas mengenai kaca mobil harus benar-benar dipatuhi.


Tips Aman Agar Terhindar dari Tilang Karena Stiker

Jika Anda tetap ingin menghias mobil dengan stiker namun tidak ingin ditilang polisi, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

  1. Pasang Stiker di Kaca Samping
    Lebih aman memasang stiker di bagian kaca samping atau bodi mobil dibandingkan dengan kaca belakang. Area ini tidak mengganggu pandangan pengemudi secara langsung.

  2. Batasi Jumlah Stiker
    Hindari memasang terlalu banyak stiker, terutama yang besar dan menutupi sebagian besar kaca belakang. Jika Anda menggunakan stiker, pastikan jumlahnya minimal dan tidak menghalangi pandangan.

  3. Gunakan Stiker yang Dapat Dilepas
    Pertimbangkan untuk menggunakan stiker yang mudah dilepas (removable stickers). Stiker jenis ini bisa dengan mudah dilepas kapan saja jika Anda khawatir ditilang.

  4. Cek Peraturan Setempat
    Setiap daerah mungkin memiliki kebijakan yang sedikit berbeda terkait aturan lalu lintas. Ada baiknya untuk selalu mengecek peraturan lalu lintas setempat agar tidak salah langkah.

    Baca juga: Penyebab Mobil Tidak Bisa Distarter Walau Kondisi Aki Bagus? Ini 7 Kemungkinan yang Jarang Diketahu


Bagaimana Cara Polisi Menilai Pelanggaran?

Ketika sedang melakukan patroli, polisi lalu lintas memiliki hak untuk menghentikan kendaraan yang dicurigai melanggar peraturan lalu lintas. Pada kasus stiker di kaca belakang, petugas akan menilai apakah stiker tersebut menghalangi pandangan pengemudi. Jika terbukti bahwa pandangan terhalang atau ada risiko yang berpotensi membahayakan pengemudi lain di jalan, maka penindakan bisa segera dilakukan.

Dalam situasi ini, polisi biasanya akan memberikan dua pilihan: membayar denda tilang di tempat atau menghadap ke persidangan untuk menyelesaikan masalah hukum. Namun, ada baiknya untuk segera mencopot stiker yang melanggar setelah ditegur, untuk menghindari masalah lebih lanjut di kemudian hari.