Perilaku yang Dapat Merusak Komponen Mobil Transmisi Matik
News / 26 Juni 2022
Stall test merupakan cara alternatif untuk mengecek kondisi transmisi matik pada mobil. Jika biasanya pengecekan transmisi melibatkan tenaga ahli yang kompeten dan segala perlengkapannya, dengan stall test maka siapa saja bisa melakukannya dari rumah.
Dikutip dari otomotif.kompas.com, Kendati cara ini cukup efektif dan banyak dilakukan oleh beberapa orang, rupanya stall test memiliki kekurangan yang bisa merugikan kendaraan itu sendiri.
Pasalnya stall test memang merupakan wujud pengujian terhadap transmisi ketika mendapat beban yang berat. Jadi, kendaraan bakal direm maksimal lalu pedal gas akan diinjak secara maksimal selama 30 detik tidak lebih.
Baca Juga: Jangan Sampai STNK Diblokir, Begini Cara Bayar Tilang Elektronik
Cara tersebut terbukti bisa membuktikan apakah transmisi matik khususnya AT, sudah bermasalah atau belum. Sebenarnya ini adalah cara yang cukup sederhana dan sangat berguna. Sayangnya, cara tersebut diklaim tidak aman. Sehingga, Anda perlu berpikir ulang untuk melakukan stall test pada kendaraan tersebut.
Pemilik Worner Matic spesialis transmisi matik Hermas Efendi Prabowo yang dikutip dari Kompas.com menyampaikan bahwa dia tidak pernah menyarankan untuk melakukan stall test. Menurut dia, cara itu bisa membuat komponen transmisi mengalami kerusakan.
“Stall test, itu jika tidak dilakukan dengan tepat malah merusak. Soalnya, kan itu ada ketentuan stall test hanya boleh dilakukan sekian detik saja? Misal setiap calon pembeli melakukan stall test pada mobil tersebut, bayangkan tuh! Maka dari itu saya tidak menyarankan,” ucap Hermas belum lama ini.
Baca Juga: Benarkah Sering Buka Kaca Bikin AC Mobil Cepat Rusak
Berangkat dari anggapan itu lah, Hermas menuturkan bahwa sebaiknya stall test tidak dilakukan, apalagi dijadikan sebagai metode pengecekan mobil matik bekas.
Dia juga mengatakan, dengan mendatangi bengkel yang memang kompeten, segala kerusakan dan ketahanan transmisi bisa dideteksi dengan presisi.